Selasa, 29 Desember 2009

SURAT GEMBALA TAHUN SYUKUR KAS 2010

Para Ibu dan Bapak, para Suster dan Bruder,
Kaum Muda, remaja dan anak-anak,
Saudari dan saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

1. Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang 2006-2010 akan diteguhkan dengan syukur pada tahun ini. Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang mengajak kita semua untuk memasuki tahun 2010 sebagai Tahun Syukur. Ada banyak alasan untuk bersyukur; bebarapa hal yang dapat disebutkan antara lain:
 Syukur atas semangat berbagi yang ditandai dengan Kongres Ekaristi di Gua Maria Kereb-Ambarawa,
 Syukur atas habitus baru yang mulai tampak dalam banyak bidang kehidupan Gereja,
 Syukur atas fokus-fokus pastoral yang mendapat perhatian dari seluruh umat,
 Syukur atas Tahun Imam yang dimanfaatkan oleh para imam untuk mengadakan retret bersama dalam hidup sehari-hari,
 Syukur atas ulang tahun Keuskupan Agung Semarang yang ke-70.

2. Tema yang diambil untuk Tahun Syukur adalah “Terlibat Berbagi Berkat”. Tema ini dilandasi oleh Surat Pertama St. Paulus kepada umat Tesalonika 5:8: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus”. Kita ingin mensyukuri habitus baru yang berkembang selama tahun-tahun 2006-2010, khususnya semangat berbagi.
Tahun Syukur diadakan dengan tujuan: pertama, untuk merayakan persekutuan paguyuban-paguyuban umat Allah dalam kehidupan bermasyarakat. Kehidupan paguyuban-paguyuban umat Allah memberikan bentuk nyata semangat berbagi sehingga kehadiran Gereja memiliki daya kesaksian dan daya ubah. Kedua, untuk meneguhkan keterlibatan keluarga-anak-remaja-kaum muda pada pengembangan iman umat. Keterlibatan keluarga-anak-remaja-kaum muda dalam pengembangan iman umat, sungguh menyuburkan militansi iman dan semangat misioner. Ketiga, untuk menyatakan penghargaan yang tulus atas berbagaiusaha inkulturasi iman yang mengakar pada budaya setempat dan panggilan khusus para pelayan Gereja yang tetap dan diharapkan semakin subur.

3. Kita memasuki Tahun Syukur masih diwarnai oleh kegembiraan Natal dan Tahun Baru. Kegembiraan menjadi alasan bagi orang-orang majus dari Timur untuk menyembah Tuhan dan menemukan cara hidup yang baru.

3.1. “Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka” (Mat 2:10). Sukacita orang-orang majus semakin disempurnakan oleh perjumpaan pribadi dengan Yesus dan keluarga kudus. Perjumpaan pribadi bukan hanya menyempurnakan kegembiraan mereka tetapi juga mengubah hidup mereka karena mereka membuka diri. “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta-harta bendanya....(Mat 2:11). Orang-orang majus dari Timur itu membuka diri dan “turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus” (Ef 3:6). Perjumpaan dengan Allah telah membuat mereka menjadi kaya. Gambaran kekayaan yang melimpah dapat kita temukan dalam Kitab Yesaya yang dibacakan hari ini: “Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu” (Yes 60:5).

3.2. Perubahan nyata yang mereka alami adalah mereka bukan hanya mencari tetapi berani mengambil “jalan lain”. Mereka mengambil inisiatif. Mereka tidak “kembali” kepada Herodes; mereka tidak kembali ke habitus lama tetapi mereka memilih jalan lain; memilih “habitus baru”. Bacaan pertama menegaskan perubahan dari habitus lama ke habitus baru: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.....bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu” (Yes 60:1.3).

3.3. Tahun Syukur dibuka pada Hari Raya Penampakan Tuhan. Kita didorong untuk menampakkan cara hidup yang baru dalam hidup menggereja dan bermasyarakat: menampakkan Tuhan.

Saudari-saudara terkasih,

4. Saya yakin seluruh umat mendambakan Gereja yang menampakkan Tuhan dalam setiap karya pelayanannya.

4.1. Saya mengajak seluruh umat untuk berdoa bagi makin bermaknanya paguyuban-paguyuban dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Salah satu usaha merayakan syukur atas paguyuban-paguyuban umat Allah adalah mewujudkan semangat berbagai dengan tetangga dekat, kanan-kiri rumah kita yang saban hari kita jumpai. Sapaan sederhana sebagai sesama manusia merupakan wujud kesediaan kita untuk berbagi perhatian.

4.2. Kevikepan, paroki, komunitas religius, maupun kelompok-kelompok yang ada di tengah umat tentu akan menyusun program kerja dan prakarsa-prakarsa untuk mengembangkan refleksi dan aksi atas habitus baru sehingga tampaklah Tuhan yang hadir di tengah umat-Nya.

4.3. Yang tidak boleh dilupakan adalah usaha terus-menerus untuk menjaga dan mengembangkan kesuburan panggilan hidup khusus sebagai pelayan Gereja. Keluarga, paguyuban anak-remaja-kaum muda, sekolah-sekolah, Perguruan-perguruan Tinggi katolik sangat diharapkan ikut mendukung tumbuhnya benih-benih panggilan dalam kehidupan orang-orang muda. Kebiasaan kecil seperti doa bersama dalam keluarga dan komunitas kiranya menjadi awal untuk menyadari kehadiran Tuhan sekaligus mengenalkan panggilan.

Saudari-saudaraku yang terkasih,

5. Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kaish kepada seluruh umat atas doa-doa, perhatian dan dukungan untuk pengembangan paguyuban umat Allah, untuk tumbuh suburnya semangat berbagi, dan untuk para imam, biarawan dan biarawati. Kita memohon rahmat dan kekuatan dari Allah yang mahakasih atas segala rencana dan usaha kita untuk mewujudkan Tahun Syukur. Semoga kehadiran Tuhan semakin ditampakkan dalam karya-karya dan doa kita. Marilah kita saling mendukung dan meneguhkan dalam panggilan dan perutusan hidup kita sebagai murid-murid Kristus.

Walaupun sudah sedikit terlambat, perkenankanlah saya mengucapkan Selamat Tahun Baru. Semoga Tuhan melimpahkan berkat, perlindungan dan damai sejahtera kepada keluarga dan komunitas kita.

Semarang, 2 Januari 2010
Hari Raya Penampakan Tuhan


Pius Riana Prapdi
Administrator Diosesan KAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar