Siapakah Marta menurut kitab suci?
Nama “Marta” berasal dari bahasa Aram ‘mar’ yang berarti gadis yang kuat, berkuasa. Marta menjadi salah satu perempuan yang memainkan peran aktif, memiliki, menjaga rumah miliknya sendiri dan menempatkannya sebagai bagian dari komunitas atau dari pewarta-pewarta yang berkeliling (misionaris).
Kisah perempuan bernama Marta ini, dalam Injil dapat ditemukan dalam tiga perikopa yaitu, kisah Yesus mampir di rumah Maria dan Marta dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem (Luk 10:38-42), Yesus membangkitkan Lazarus (Yoh 11:1-45), dan kisah perjamuan di rumah Marta (Yoh 12:1-11).
Marta sebagai Pelayan Tuhan
Dikisahkan dalam Injil Lukas bahwa Marta menerima kedatangan Yesus dan para murid ketika dalam perjalanan menuju Yerusalem. Marta mempunyai saudara bernama Maria. Dalam rumah itu, Yesus menjadi seorang tamu, sedangkan Marta dan Maria, seolah-olah “saling berlomba” untuk memberikan perhatian kepada-Nya. Marta sibuk melayani Yesus; sedangkan Maria sibuk mendengarkan Yesus dan duduk di dekat-Nya. Lukas mengisahkan bahwa Marta kemudian menyatakan “keluhan” kepada Yesus, "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.". Permintaan yang disampaikan Marta kepada Yesus mengandung dua hal, yaitu (1) prioritas yang lazim dilakukan oleh seorang perempuan dalam rumah tangga yaitu mempersiapkan jamuan untuk para tamu. (2) juga menunjukkan bahwa Marta memikirkan dirinya sendiri dan tidak memikirkan tamunya. Yang kedua ini, ditempati oleh Maria.
Mana yang lebih benar/lebih baik? Dalam Lukas sendiri, tanggapan Yesus seolah-olah memihak Maria dan merendahkan Marta. Tentu saja kesan ini salah, bagaimana mungkin Yesus merendahkan orang? Banyak tafsiran yang dimunculkan berkaitan dengan kisah Marta dan Maria ini. Ada yang mengatakan bahwa peran Maria “the first best” sedangkan peran Marta “the second best”; ada juga yang menafsirkan peran Marta dan Maria dalam kaitannya dengan prioritas. Yesus mengkritik Marta karena “banyak perkara” sedangkan “hanya satu perkara saja yang perlu” dikatakan oleh Yesus.
Kisah ini dapat menjadi contoh keteladanan hidup kristiani. Marta menjadi teladan kaum perempuan yang terlibat melayani dalam banyak hal dalam kehidupan Gereja (bdk Yoh 12:2). Dalam Yoh 12 ini, tampak bahwa pelayanan Marta telah didasari oleh iman dan bukan sekedar kesibukan belaka. Kritik Yesus mau menunjukkan bahwa Marta harus juga menjadi seperti Maria, tidak hanya sibuk dengan urusan pelayanan belaka tetapi juga mendengarkan Sabda atau diinspirasikan oleh Sabda: bukan saja soal apa yang dilakukan untuk Yesus, tetapi bagaimana menerima Yesus. Dalam hal ini, terlihat bahwa Marta menjadi simbol tuan rumah yang memberi tempat dan dukungan bagi kebutuhan-kebutuhan konkrit pewarta sabda, dengan penuh kerelaan dan semangat.
Marta, Pelayan Iman dan Sahabat Yesus.
(she simply serves Jesus)
Kisah tentang Marta dilukiskan pula oleh Yohanes dalam Injilnya 11:1-14. Di dalamnya terungkap jelas bahwa Marta dan Maria bersama Lazarus saudara mereka, amat disayangi oleh Yesus. Mereka tinggal di Betania, sebuah kampung kecil yang letaknya tak jauh dari Yerusalem.
Ketika Lazarus sakit keras, Marta dan Maria mengirimkan kabar kepada Yesus. Pada waktu itu Yesus ada di seberang sungai Yordan yang agak jauh dari Betania. "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit" demikian bunyi kabar itu. Yesus sengaja tinggal di tempat itu selama dua hari, lalu pergi ke Betania untuk menghibur Marta dan Maria. Tatkala Yesus datang, Marta pergi menemui Dia. Maka terjadilah percakapan indah antara dia dengan Yesus. Dengan sikap yang realistis dan penuh iman kepada Yesus, Marta berkata: "Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saudaraku pasti tidak mati. Teapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya", kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit", kata Marta: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman". Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati!". Marta memang kurang memahami apa yang dikatakan Yesus, namun ia percaya kepada Yesus: "Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia". Marta adalah seorang wanita yang beriman kuat sekaligus praktis, ramah dan rajin.
NOVENA PESTA SANTA MARTA
Novena ini adalah berdoa pada sembilan hari Selasa berturut-turut sambil menyalakan lilin sebelum 29 Juli, Pesta St Martha.
(lilin warna hijau dinyalakan)
Santa Marta yang terberkati, kami mohon kepadamu dan berserah sepenuhnya pada pertolonganmu dalam percobaan ini. Dalam rasa syukur, kami berjanji untuk menyebarluaskan devosi ini di manapun. Kami mohon kepadamu, bantulah kami di dalam kesulitan kami ini.
Dalam sukacita besar yang memenuhi jiwamu ketika engkau menerima Yesus, penebus dunia di rumahmu, berdoalah pula dalam sukacita untuk kami dan keluarga kami, agar kami tetap setia kepada Allah dengan segenap hati dan oleh karenanya, kami layak untuk menerima rahmat yang kami butuhkan terutama dalam situasi sulit sekarang ini:
-Sebutkan rahmat yang dimohon-
Kami berharap kepadamu, o santa perantara segala rahmat; bantulah kami untuk mengatasi kesulitan-kesulitan kami, sebab engkaulah yang telah melawan kejahatan dan iblis dengan kemenangan gemilang. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
Bapa kami….
Salam Maria…..
Kemuliaan ……..
(didoakan tiga kali: rangkaian Bapa kami, Salam Maria dan Kemuliaan)
Santa Marta, doakanlah kami. Amin
NOVENA SANTA MARTA
Pelindung Para Pelayan, Masakan, Ahli Gizi, Pegawai Negeri, Ibu rumah tangga, Penjaga Hotel, Pekerja loundry, Server, Perempuan lajang dan wisatawan.
(Novena dilakukan selama sembilan hari selasa, berturut-turut)
Santa Marta, aku mengharapkan bantuan dan perlindunganmu. Sebagai tanda iman dan kasih, aku mempersembahkan cahaya lilin ini, yang aku nyalakan setiap hari Selasa untuk menghormatimu.
Lindungilah aku dalam semua kesulitan- kesulitanku dan melalui pelayananmu yang penuh kegembiraan ketika Yesus datang ke rumahmu, aturlah kebutuhan- kebutuhan dalam keluargaku sehingga berkecukupan.
Aku berharap kepadamu untuk mengatasi semua kesulitan yang kuhadapi, sebagaimana engkau telah mengalahkan naga tunduk di bawah kakimu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bapa kami……….1x
Salam Maria…….1x
Kemuliaan………1x
DOA KEPADA SANTA MARTA
O, Santa Marta yang terberkati, berkat iman yang engkau tunjukkan, Yesus menyatakan diri-Nya, “Akulah kebangkitan dan hidup.” Dan melalui imanmu pula, engkau melihat kemuliaan Yesus, ketika engkau mengakui di hadapan-Nya, “Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” Dengan penuh pengharapan engkau berkata, “Aku tahu bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang engkau minta kepada-Nya.” dan Yesus memanggil saudaramu, Lazarus bangkit dari kematian. Dengan kasih yang murni kepada Yesus, engkau menyambut Dia dalam rumahmu.
O, sahabat dan pelayan Sang Juru Selamat, aku pun sedang mengalami masalah dalam banyak perkara:
-Sebutkan persoalan yang sedang dihadapi-
Doakanlah aku semoga aku senantiasa bertumbuh dalam iman, harapan dan kasih, dan bahwa Yesus, yang duduk di meja perjamuan rumahmu, akan mendengarkan aku dan menyediakan tempat bagiku dalam perjamuan hidup yang kekal.
Santa Marta, doakanlah aku supaya aku semakin bias melayani Yesus lebih baik. Bantulah aku untuk mengatasi segala gangguan dan kecemasan yang menghalangi aku untuk mendengarkan Sabda-Nya dan hadir di hadapan-Nya hari ini. Amin.
Nama “Marta” berasal dari bahasa Aram ‘mar’ yang berarti gadis yang kuat, berkuasa. Marta menjadi salah satu perempuan yang memainkan peran aktif, memiliki, menjaga rumah miliknya sendiri dan menempatkannya sebagai bagian dari komunitas atau dari pewarta-pewarta yang berkeliling (misionaris).
Kisah perempuan bernama Marta ini, dalam Injil dapat ditemukan dalam tiga perikopa yaitu, kisah Yesus mampir di rumah Maria dan Marta dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem (Luk 10:38-42), Yesus membangkitkan Lazarus (Yoh 11:1-45), dan kisah perjamuan di rumah Marta (Yoh 12:1-11).
Marta sebagai Pelayan Tuhan
Dikisahkan dalam Injil Lukas bahwa Marta menerima kedatangan Yesus dan para murid ketika dalam perjalanan menuju Yerusalem. Marta mempunyai saudara bernama Maria. Dalam rumah itu, Yesus menjadi seorang tamu, sedangkan Marta dan Maria, seolah-olah “saling berlomba” untuk memberikan perhatian kepada-Nya. Marta sibuk melayani Yesus; sedangkan Maria sibuk mendengarkan Yesus dan duduk di dekat-Nya. Lukas mengisahkan bahwa Marta kemudian menyatakan “keluhan” kepada Yesus, "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.". Permintaan yang disampaikan Marta kepada Yesus mengandung dua hal, yaitu (1) prioritas yang lazim dilakukan oleh seorang perempuan dalam rumah tangga yaitu mempersiapkan jamuan untuk para tamu. (2) juga menunjukkan bahwa Marta memikirkan dirinya sendiri dan tidak memikirkan tamunya. Yang kedua ini, ditempati oleh Maria.
Mana yang lebih benar/lebih baik? Dalam Lukas sendiri, tanggapan Yesus seolah-olah memihak Maria dan merendahkan Marta. Tentu saja kesan ini salah, bagaimana mungkin Yesus merendahkan orang? Banyak tafsiran yang dimunculkan berkaitan dengan kisah Marta dan Maria ini. Ada yang mengatakan bahwa peran Maria “the first best” sedangkan peran Marta “the second best”; ada juga yang menafsirkan peran Marta dan Maria dalam kaitannya dengan prioritas. Yesus mengkritik Marta karena “banyak perkara” sedangkan “hanya satu perkara saja yang perlu” dikatakan oleh Yesus.
Kisah ini dapat menjadi contoh keteladanan hidup kristiani. Marta menjadi teladan kaum perempuan yang terlibat melayani dalam banyak hal dalam kehidupan Gereja (bdk Yoh 12:2). Dalam Yoh 12 ini, tampak bahwa pelayanan Marta telah didasari oleh iman dan bukan sekedar kesibukan belaka. Kritik Yesus mau menunjukkan bahwa Marta harus juga menjadi seperti Maria, tidak hanya sibuk dengan urusan pelayanan belaka tetapi juga mendengarkan Sabda atau diinspirasikan oleh Sabda: bukan saja soal apa yang dilakukan untuk Yesus, tetapi bagaimana menerima Yesus. Dalam hal ini, terlihat bahwa Marta menjadi simbol tuan rumah yang memberi tempat dan dukungan bagi kebutuhan-kebutuhan konkrit pewarta sabda, dengan penuh kerelaan dan semangat.
Marta, Pelayan Iman dan Sahabat Yesus.
(she simply serves Jesus)
Kisah tentang Marta dilukiskan pula oleh Yohanes dalam Injilnya 11:1-14. Di dalamnya terungkap jelas bahwa Marta dan Maria bersama Lazarus saudara mereka, amat disayangi oleh Yesus. Mereka tinggal di Betania, sebuah kampung kecil yang letaknya tak jauh dari Yerusalem.
Ketika Lazarus sakit keras, Marta dan Maria mengirimkan kabar kepada Yesus. Pada waktu itu Yesus ada di seberang sungai Yordan yang agak jauh dari Betania. "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit" demikian bunyi kabar itu. Yesus sengaja tinggal di tempat itu selama dua hari, lalu pergi ke Betania untuk menghibur Marta dan Maria. Tatkala Yesus datang, Marta pergi menemui Dia. Maka terjadilah percakapan indah antara dia dengan Yesus. Dengan sikap yang realistis dan penuh iman kepada Yesus, Marta berkata: "Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saudaraku pasti tidak mati. Teapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya", kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit", kata Marta: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman". Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati!". Marta memang kurang memahami apa yang dikatakan Yesus, namun ia percaya kepada Yesus: "Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia". Marta adalah seorang wanita yang beriman kuat sekaligus praktis, ramah dan rajin.
NOVENA PESTA SANTA MARTA
Novena ini adalah berdoa pada sembilan hari Selasa berturut-turut sambil menyalakan lilin sebelum 29 Juli, Pesta St Martha.
(lilin warna hijau dinyalakan)
Santa Marta yang terberkati, kami mohon kepadamu dan berserah sepenuhnya pada pertolonganmu dalam percobaan ini. Dalam rasa syukur, kami berjanji untuk menyebarluaskan devosi ini di manapun. Kami mohon kepadamu, bantulah kami di dalam kesulitan kami ini.
Dalam sukacita besar yang memenuhi jiwamu ketika engkau menerima Yesus, penebus dunia di rumahmu, berdoalah pula dalam sukacita untuk kami dan keluarga kami, agar kami tetap setia kepada Allah dengan segenap hati dan oleh karenanya, kami layak untuk menerima rahmat yang kami butuhkan terutama dalam situasi sulit sekarang ini:
-Sebutkan rahmat yang dimohon-
Kami berharap kepadamu, o santa perantara segala rahmat; bantulah kami untuk mengatasi kesulitan-kesulitan kami, sebab engkaulah yang telah melawan kejahatan dan iblis dengan kemenangan gemilang. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
Bapa kami….
Salam Maria…..
Kemuliaan ……..
(didoakan tiga kali: rangkaian Bapa kami, Salam Maria dan Kemuliaan)
Santa Marta, doakanlah kami. Amin
NOVENA SANTA MARTA
Pelindung Para Pelayan, Masakan, Ahli Gizi, Pegawai Negeri, Ibu rumah tangga, Penjaga Hotel, Pekerja loundry, Server, Perempuan lajang dan wisatawan.
(Novena dilakukan selama sembilan hari selasa, berturut-turut)
Santa Marta, aku mengharapkan bantuan dan perlindunganmu. Sebagai tanda iman dan kasih, aku mempersembahkan cahaya lilin ini, yang aku nyalakan setiap hari Selasa untuk menghormatimu.
Lindungilah aku dalam semua kesulitan- kesulitanku dan melalui pelayananmu yang penuh kegembiraan ketika Yesus datang ke rumahmu, aturlah kebutuhan- kebutuhan dalam keluargaku sehingga berkecukupan.
Aku berharap kepadamu untuk mengatasi semua kesulitan yang kuhadapi, sebagaimana engkau telah mengalahkan naga tunduk di bawah kakimu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bapa kami……….1x
Salam Maria…….1x
Kemuliaan………1x
DOA KEPADA SANTA MARTA
O, Santa Marta yang terberkati, berkat iman yang engkau tunjukkan, Yesus menyatakan diri-Nya, “Akulah kebangkitan dan hidup.” Dan melalui imanmu pula, engkau melihat kemuliaan Yesus, ketika engkau mengakui di hadapan-Nya, “Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” Dengan penuh pengharapan engkau berkata, “Aku tahu bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang engkau minta kepada-Nya.” dan Yesus memanggil saudaramu, Lazarus bangkit dari kematian. Dengan kasih yang murni kepada Yesus, engkau menyambut Dia dalam rumahmu.
O, sahabat dan pelayan Sang Juru Selamat, aku pun sedang mengalami masalah dalam banyak perkara:
-Sebutkan persoalan yang sedang dihadapi-
Doakanlah aku semoga aku senantiasa bertumbuh dalam iman, harapan dan kasih, dan bahwa Yesus, yang duduk di meja perjamuan rumahmu, akan mendengarkan aku dan menyediakan tempat bagiku dalam perjamuan hidup yang kekal.
Santa Marta, doakanlah aku supaya aku semakin bias melayani Yesus lebih baik. Bantulah aku untuk mengatasi segala gangguan dan kecemasan yang menghalangi aku untuk mendengarkan Sabda-Nya dan hadir di hadapan-Nya hari ini. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar