Kaum muda, remaja dan anak-anak,
Saudari dan saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
1. Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat berjumpa kepada seluruh umat di Keuskupan Agung Semarang. Semoga kebersamaan kita di hari-hari mendatang semakin meneguhkan peziarahan kita sebagai umat Allah. Saya bersyukur boleh mengawali perutusan di Keuskupan ini bertepatan dengan Pesta Pembaptisan Tuhan. Pesta Pembaptisan Tuhan merupakan perayaan untuk ‘menggenapkan seluruh kehendak Allah’ (Mat 3:15), ‘untuk maksud penyelamatan’ (Yes 42:6).
2. Sebagai murid-murid Yesus Kristus kita semua dipanggil untuk mengambil bagian dalam ‘menggenapkan seluruh kehendak Allah’. Dalam bacaan kedua hari ini kehendak Allah dijelaskan demikian: ‘Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat-kuasa, Dia yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia’ (Kis 10:38). Mengambil bagian dalam kehendak Allah berarti ikut bersama dengan Yesus Kristus ‘berkeliling sambil berbuat baik’.
3. Saya bersyukur bahwa Dewan Karya Pastoral telah merumuskan Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang 2011-2015 sebagai salah satu upaya nyata untuk berbuat baik. Upaya nyata itu diwujudkan dengan mengembangkan habitus baru yang telah mulai tumbuh dari Arah Dasar sebelumnya sehingga kehadiran Kerajaan Allah semakin signifikan dan relevan bagi umat dan masyarakat. Kehadiran umat Allah yang beriman mendalam, tangguh dan aktif mewujudkan kesejahteraan umum, merupakan tanda-tanda bahwa Gereja semakin signifikan dan relevan bagi masyarakat. Kehadiran Gereja memiliki nilai yang mencerahkan bagi banyak orang sekaligus terlibat aktif dalam mengusahakan kesejahteraan umum. Itu berarti peranan kaum awam semakin dioptimalkan. Secara berkesinambungan, terpadu dan sinergis umat yang berkembang akan memberdayakan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel; melestarikan keutuhan ciptaan dan memberikan peran pada berbagai karisma yang hidup dalam diri pribadi maupun kelompok.
Saudari-saudaraku yang terkasih,
4. Gereja Katolik di Indonesia semakin berkembang menjadi Gereja Katolik Indonesia. Pada tanggal 3 Januari 1961 Paus Yohanes XXIII melalui Konstitusi Apostolik QUOD CHRISTUS ADORANDUS menganugerahkan HIRARKI EPISKOPAL kepada Gereja Katolik di Indonesia. Penganugerahan ini merupakan pengakuan Takhta Suci bahwa Gereja Katolik di Indonesia sanggup berdiri sendiri sebagai hirarki karena memiliki:
a. kemampuan menjamin kelangsungan keberadaannya serta pengembangannya secara kuantitatif dan kualitatif;
b. kemampuan menjamin komunikasi persaudaraan para murid Yesus antar gereja-gereja setempat baik nasional maupun internasional;
c. kemampuan menjamin kelanjutan pelaksanaan karya misi ke dalam dan ke luar;
d. kemampuan berkembang menjadi Gereja pribumi dengan tetap berpegang teguh pada hakekat Gereja yang universal;
e. kemampuan berkembang menjadi Gereja dewasa yang bertanggung-jawab penuh dalam pengadaan tenaga-tenaga pastoral (klerus dan awam) dan sarana-sarana lain yang mendukung pengembangan dirinya sebagai GEREJA KRISTUS yang sejati.
f. kemampuan berkembang menjadi Gereja yang merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat dan bangsa Indonesia yang plural, sedemikian sehingga Gereja Katolik sebagai kesatuan maupun setiap anggotanya sungguh 100% Katolik dan 100% Indonesia.
5. Peristiwa yang bersejarah ini mesti kita maknai dengan terus ‘berbuat baik’ agar ‘maksud penyelamatan’ terwujud melalui kesaksian seluruh Gereja. Setelah 50 tahun mendapat anugerah pengakuan ini kita pantas merefleksi diri sampai di mana kita memacu kemandirian kita sebagai GEREJA INDONESIA dalam segala segi kehidupan di tanah air tercinta ini. Semoga sabda Tuhan yang kita dengar dalam bacaan pertama sungguh menjadi penuntun kemandirian Gereja Indonesia: ‘Aku telah membentuk engkau ... menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata orang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan, dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara’.
Saudari-saudaraku yang terkasih,
6. Oleh karena itu; saya mengawali pelayanan di Keuskupan Agung Semarang masih dalam suasana Natal dan Tahun Baru. Semoga kedamaian Natal dan Pesta Pembaptisan Tuhan serta kegembiraan Tahun Baru menyalakan api semangat untuk rajin ‘berbuat baik dengan maksud penyelamatan oleh Yesus Kristus Tuhan kita’. Dengan melakukan ajakan Tuhan untuk ‘bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala….’ (Luk 5:4), saya yakin dengan Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang 2011-2015, kehadiran seluruh umat beriman mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
a. Saya mengajak seluruh umat untuk hidup bertetangga sebagai saudara sehingga kehadiran Gereja semakin dirasakan sebagai perekat dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Hal itu antara lain terwujud dengan mengembangkan semangat berbagi dengan tetangga, memiliki kepedulian terhadap mereka yang mengalami berbagai kesulitan dan mewujudkan belarasa demi keadilan bagi semakin banyak orang.
b. Saya ingin mengungkapkan keprihatinan dan belarasa terhadap saudari-saudaraku yang terdampak erupsi Merapi dan banjir lahar dingin. Semoga gerak cekatan dan tulus dari seluruh umat dan masyarakat menjadi sentuhan manusiawi yang menyatukan langkah menuju pemulihan yang lebih baik. Saya berdoa khusus bagi yang masih sakit, mengalami relokasi dan mengungsi, semoga segera sehat dan pulih kembali. Seraya mengucap syukur atas kepedulian seluruh umat dan masyarakat saya berharap agar api kepedulian itu tetap menyala dan berguna bagi yang membutuhkan.
c. Saya juga mengajak seluruh umat untuk menjaga dan mengembangkan kesuburan panggilan hidup khusus sebagai pelayan Gereja dan masyarakat. Kemandirian Gereja Indonesia sangat dikembangkan oleh keluarga, paguyuban anak-remaja-kaum muda, sekolah-sekolah, Perguruan-perguruan Tinggi Katolik yang dengan berbagai macam cara menabur benih-benih panggilan. Kesaksian-kesaksian sederhana seperti dewan paroki yang bijaksana, pengurus Gereja yang handal, pekerja sosial yang tulus, karyawan yang jujur, pejabat yang rendah hati dan banyak lagi yang lain seperti itu, menjadi awal mengenalkan panggilan sekaligus menjamin kemandirian Gereja Indonesia.
Saudari-saudaraku yang terkasih,
7. Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat atas doa-doa, perhatian dan dukungan untuk mengawali pelayanan di Keuskupan Agung Semarang. Kita bersama-sama memohon rahmat dan kekuatan dari Allah yang Mahakasih atas Arah Dasar 2011-2015 sebagai upaya kita untuk semakin menjadi Gereja Indonesia yang signifikan dan relevan. Semoga rahmat Pesta Pembaptisan Tuhan yang kita rayakan hari ini memberkati niat dan usaha kita bersama.
8. Bersama dengan Pemberkatan Pastoran Sanjaya Muntilan saya nyatakan bahwa Arah Dasar Umat Allah Keuskupan Agung Semarang 2011-2015 mulai berlaku.
Semoga Tuhan melimpahkan berkat, perlindungan dan damai sejahtera kepada keluarga – keluarga dan komunitas-komunitas kita. Salam, doa dan Berkah Dalem,
Semarang, 8 Januari 2011
Pesta Pembaptisan Tuhan
+ Johannes Pujasumarta
Uskup Keuskupan Agung Semarang
minta ijin copas mo...
BalasHapus