Dalam rangka memperingati hari Paroki atau hari pelindung Paroki yaitu kelahiran Santa Maria tanggal 08 September, pada tahun 2009 yang lalu Panitia perayaan, yaitu Orang Muda Katolik (OMK) Santa Maria, mengadakan pesta paduan suara tingkat lingkungan (PPSL) pada tanggal 29-30 Agustus 2009. Dari 41 Lingkungan yang ada di Paroki Santa Maria Kartasura, sebanyak 36 Lingkungan ikut serta berperan dalam pesta paduan suara ini. Dalam pesta ini, lagu wajib yang dinyanyikan adalah "Ave Maria" ciptaan Gatot Bintarto, yang sekaligus harapannya menjadi lagu "mars" paroki yang senantiasa memuji Allah bersama Maria, yang memiliki tempat di hati umat, ave Maria!
Pesta paduan ini memang baru pertama kalinya dilakukan karena memang, peran serta umat pada tingkat lingkungan baru digalakkan oleh Romo Paroki sepanjang satu dua tahun ini. Dan alhasil, sudah sangat kelihatan dalam pesta ini bahwa lingkungan-lingkungan di Paroki ini sungguh berkembang dan melibatkan diri dalam hidup menggereja. Tentu ini merupakan salah satu yang sangat disyukuri pada tahun 2010 ini, sebagai Tahun Syukur bersama Keuskupan Agung Semarang.
Pada kenyataannya, sungguh disadari bahwa peran aktif Gereja di tingkat lingkungan-lingkungan sungguh menjadi perwujudan nyata Gereja yang hidup. Lingkungan-lingkungan yang hidup menjadi kehadiran Gereja yang sangat konkrit di tengah-tengah masyarakat, meski disadari pula berbagai macam tantangan yang masih perlu diatasi dan disikapi agar lingkungan-lingkungan terus berkembang dan bertumbuh dalam paguyuban umat beriman sebagai murid-murid Tuhan Yesus Kristus. Lingkungan sebagai kehadiran wajah Gereja yang konkrit di tengah masyarakat masih menjadi cita-cita yang terus diarah dan hendak diwujudkan secara nyata oleh umat Paroki Santa Maria Kartasura.
Tentu saja, di dalam lingkungan-lingkungan peran aktif dari pengurus lingkungan merupakan hal yang sangat penting dan signifikan, sebab pengurus lingkungan menjadi "dewan lingkungan" yang bertanggungjawab penuh atas reksa pastoral dan pelayanan umat di lingkungan agar sungguh sejalan dan searah dengan visi misi hidup bersama sebagai Gereja Paroki Santa Maria dan Gereja Lokal, Keuskupan Agung Semarang. Pengurus lingkungan sebagai "dewan lingkungan" menjadi mengejawantahan "dewan paroki" pada tingkat lingkungan yang diharapkan merencanakan, menganggarkan dan melaksanakan program-program kerja nyata di tingkat lingkungan agar Gereja sungguh mewujudkan diri dan menghadirkan diri sebagai Sakramen, tanda dan sarana Penyelamatan Allah di tengah-tengah hidup bermasyarakat.
Peran aktif yang lain, yang diharapkan menjadi "soko guru" di tingkat lingkungan dalam arti tertentu adalah para prodiakon paroki yang hidup di lingkungan-lingkungan. Prodiakon tentu menjadi kehadiran para imam, yang nyata di tengah-tengah umat, sebagai "pemelihara" hidup rohani umat. Prodiakon ini dalam arti tertentu, meski diangkat dan dipilih sebagai prodiakon paroki, menjadi "romo-romo kecil" di tingkat lingkungan yang diharapkan sungguh menjadi tanda kehadiran Allah dan kehadiran imam, yang mempersatukan dan memelihara semangat paguyuban umat lingkungan sebagai persekutuan umat Allah, murid-murid Tuhan Yesus Kristus. Melalui para prodiakon yang membantu imam dalam bidang rohani umat (konkritnya membantu melayani komuni dan peribadatan), umat beriman menimba kekuatan rohani dan inspirasi hidup ilahi agar peristiwa dan pengalaman hidup harian di dalam pergulatan konkrit di tengah-tengah masyarakat senantiasa diterangi dan dikuatkan oleh sabda dan rahmat Allah sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar