Sudah beberapa minggu ini, romo paroki dengan beberapa karyawan dan umat membangun kebiasaan baru untuk berolah raga, yaitu bersepeda. Rute yang dilalui adalah jalan-jalan di wilayah paroki Kartasura baik ke arah selatan (gereja-Kartasura 1-Gebyok-Mayang-Gawok), utara (gereja-Kartasura 3-Colomadu-Ngemplak), timur (gereka-Gembongan- Colomadu) maupun juga barat (gereja-Kartasura 2-Banyudono-Sawit). Biasanya rombongan berangkat dari gereja setelah misa harian pagi pukul 6.15 wib. Waktu yang digunakan kurang lebih satu sampai dua jam. Apabila ada di antara anda yang tergerak untuk ikut serta, silahkan gabungkan diri anda.
Tentu, tidak hanya menyegarkan tubuh supaya sehat tetapi juga menyegarkan jiwa dengan menikmati anugerah ciptaan Tuhan pada hari yang baru, di pagi hari ditemani dengan pucuk-pucuk dedaunan yang dihiasi mutiara embun berkilauan tertimpa cahaya matahari. Keindahan yang kerap kali kurang atau bahkan tidak pernah kita nikmati setiap hari saat-saat kita mulai bangun tidur sudah disibukkan oleh tuntutan dunia. Sungguh, menggagumkan ciptaan-Mu, Tuhan: Rumput yang bergoyang seakan bergembira memuji Nama-Mu, yang oleh citra-Mu sendiri jarang memuji-Mu. Bisa jadi, rumput-rumput itu mewakili manusia yang lebih disibukkan oleh dunianya. Pagi yang masih segar dengan udara yang murni belum dicampuri oleh noda dosa perbuatan manusia, yang semakin banyak mencemari alam dan hawa. Sungguh, pagi yang indah menyiratkan ciptaan-Mu yang sungguh mengagumkan dan penuh kuasa.
Seiring mentari memberikan sinarnya untuk menerangi langkah manusia. Itulah kasih Tuhan yang kekal abadi, agar manusia dalam setiap langkahnya tidak salah jalan atau tersesat, supaya apa yang dilakukan oleh manusia sungguh-sungguh menyatakan dirinya sebagai anak-anak terang dan bukan anak-anak kegelapan. Kehangatan sinarnya masih begitu ramah menyapa ari kulit tubuh, memberikan sentuhan mesra menyelimuti hati yang beku, pikiran yang kaku, dan sikap hidup yang membatu. Kehangatan kasih Allah begitu mengubah hidup manusia, seharusnya, namun acapkali manusia telah menodainya dengan kecemaran sehingga kehangatan mentari itu menjadi panas yang amat sangat dan membakar tubuh dan bahkan jiwa. Kehangatan mentari berubah menjadi panas yang menyala-nyala seakan api yang berkobar-kobar bagai neraka, yang membuat hidup manusia tidak aman, tidak tenteram, adanya hanya kegerahan, bukan kedamaian.
Semoga, alam ciptaan-Mu Tuhan, yang setiap pagi Engkau hadirkan menyadarkan manusia bahwa ciptaan-Mu sungguh indah dan memberikan kedamaian, apabila manusia tidak mencemarkannya dengan perbuatan rakus dan ketidakbijaksanaannya. Semoga, Alam yang Engkau ciptakan senantiasa mendukung dan menyadarkan manusia untuk memeliharanya sehingga dunia ini, bumi ini tetap menjadi Firdaus yang Engkau sediakan demi hidup manusia. Berkah Dalem!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar