Jumat, 30 Juli 2010

ROSARIO 70 PITULUNGAN MARIA

Pengantar

Devosi Rosario 70 ini mengungkapkan syukur kita akan Santa Maria, yang menjadi pelindung dan penuntun kita sebagai Gereja. Bersama Maria, kita berarak menuju Sang Putera. Kita bagaikan anak-anak, yang dibimbing berjalan agar sampai kepada Kristus. Melalui Ibu Maria, kita diperkenalkan dan disatukan dengan Yesus –per Mariam ad Jesum-. Ibu Maria menjadi pitulungan kita. Teladan hidupnya menjadi inspirasi dan pepadhang bagaimana kita semestinya membangun hidup yang selaras dengan kehendak Allah di dalam melayani Sang Sabda. Di sinilah “Pitulungan Maria” menjadi nyata.
Pitulungan Maria, dalam arti harafiah (jw) adalah pertolongan Ibu Maria. Dalam arti yang lain, atau tafsir bebas, juga berarti pitu + lunga(n) Maria, yaitu tujuh peristiwa Maria pergi meninggalkan Nazareth.
Doa Rosario 70 Pitulungan Maria ini menjadi sarana untuk semakin mengenal Ibu Maria dan sekaligus, bersyukur atas pertolongan -pitulungan- Ibu Maria menghantar kita mengenal Puteranya sehingga iman kita semakin mendalam. Iman yang mendalam inilah yang menjadi dasar visi Gereja kita. Dengan iman itu, kita mewujudkan Kerajaan Allah yang memerdekakan, melalui dinamika pastoral yang melibatkan, memberdayakan dan mengembangkan seluruh umat beriman, dalam bimbingan Roh Kudus dan teladan Santa Maria.


ROSARIO 70 PITULUNGAN MARIA

Tanda Salib dan Salam
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin
P Rahmat dan damai dari Allah Bapa dan Tuhan kita Yesus Kristus dalam persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Seruan Tobat
P Marilah kita mengakui segala dosa-dosa kita:
U Saya mengaku……………
P Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U Amin.
Aku Percaya ……..
Bapakami ……
Salam Puteri Allah Bapa. Salam Maria ……
Salam Bunda Allah Putera. Salam Maria ……
Salam Mempelai Allah Roh Kudus. Salam Maria …
Kemuliaan ……..

Doa Pembuka (bersama-sama)

Allah Bapa mahakuasa, Engkau mengutus Putera-Mu datang ke dunia untuk mewujudkan visi keselamatan bagi dunia. Bimbinglah kami agar kami menyadari bahwa Putera-Mu telah menunjukkan kepada kami, bagaimana mewujudkan visi tersebut agar tercapai dan membuahkan rahmat yang begitu melimpah. Bersama dengan Santa Maria, bunda pelindung kami dan bimbingan Roh Kudus, kami bertekad untuk mewujudkan Gereja yang terlibat membangun Kerajaan-Mu berdasarkan iman yang mendalam. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan Tuhan kami, yang telah melaksanakan visi keselamatan-Mu itu bagi kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Peristiwa-Peristiwa Rosario 70 Pitulungan Maria:


Pitulungan 1 : Maria menyertai suaminya pergi ke Kota Daud.
Ujud : Dengan teladan santa Maria, kita mewujudkan visi Gereja agar semakin mampu untuk terlibat bagi dunia dan menjadi berkat.

Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. (Luk 2: 41 – 52)
P Santa Maria,
U doakanlah kami
Bapa Kami (1x);
Salam Maria (10x);
Kemuliaan (1x) ;
Terpujilah (1x).

Pitulungan 2
: Maria mengungsi ke Mesir bersama suami dan Anaknya.
Ujud : Bersama Maria, beralih dari Gereja Hirarkis menuju Gereja sebagai Komunio.

Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”
Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: “Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.”
Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati.” Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret. (Mat 2: 13 – 23)
P Santa Maria,
U doakanlah kami
Bapa Kami (1x);
Salam Maria (10x);
Kemuliaan (1x) ;
Terpujilah (1x).

Pitulungan 3 : Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya.
Ujud : Dengan kunjungan Maria, marilah kita tingkatkan peran-peran umat beriman di tingkat lingkungan, wilayah dan paroki.

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”
Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.”
Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. (Luk 1: 39 – 56)
P Santa Maria,
U Doakanlah kami
Bapa Kami (1x);
Salam Maria (10x);
Kemuliaan (1x) ;
Terpujilah (1x).

Pitulungan 4 : Maria mengunjungi Yesus yang sedang berkarya.
Ujub : Bersama Maria, kita mengubah pola pelayanan yang individual menuju pola pelayanan kerjasama sebagai tim kerja.

Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.(Mat 12: 46 – 50)
P Santa Maria,
U Doakanlah kami
Bapa Kami (1x);
Salam Maria (10x);
Kemuliaan (1x) ;
Terpujilah (1x).

Pitulungan 5 : Maria menjadi perantara pertolongan Allah dalam Pesta Perkawinan di Kana.
Ujub : Bersama Bunda Maria, Bunda penolong, kita membantu, mengembangkan dan memberdayakan yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel.

Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu – dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya – ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”
Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. (Yoh 2: 1 – 11)
P Santa Maria,
U doakanlah kami
Bapa Kami (1x);
Salam Maria (10x);
Kemuliaan (1x) ;
Terpujilah (1x).

Pitulungan 6 : Maria Mengikuti Yesus menuju puncak Golgota.
Ujub : Bersama Maria, Ibu Gereja, kita kembangkan keterlibatan seluruh umat terutama anak-anak, remaja dan kaum muda untuk membangun gerakan cinta lingkungan hidup.

Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian – dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.” Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia –supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci-: “Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. (Yoh 19: 23 – 40)
P Santa Maria,
U Doakanlah kami
Bapa Kami (1x);
Salam Maria (10x);
Kemuliaan (1x) ;
Terpujilah (1x).


Pitulungan 7 : Maria tinggal bersama para murid di Yerusalem, menantikan kegenapan janji Kristus.
Ujub : Berkat teladan Maria dan bimbingan Roh Kudus, kita tingkatkan kualitas dan kualitas pelayanan atas dasar pelayanan yang rendah hati dan murah hati.

Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus. (Kis 1: 4 – 14)
P Santa Maria,
U Doakanlah kami
Bapa Kami (1x);
Salam Maria (10x);
Kemuliaan (1x) ;
Terpujilah (1x).

Persembahan/Kolekte Maria (dapat diiringi lagu)

Doa Penutup
Allah Bapa yang Maha Pemurah, Engkau menyediakan segala sesuatu, seluruh alam semesta ini demi kebahagiaan kami. Bimbinglah kami untuk semakin menyadari betapa murah hatinya Engkau terhadap kami. Semoga kami semakin menjadi anak-anak-Mu yang rendah hati dan penuh kemurahan seperti Santa Maria, pelindung kami, terlebih dalam pelayanan kepada sesama dan seluruh alam ciptaan; di dalam mewujudkan Gereja-Mu yang melibatkan, mengembangkan dan memberdayakan semua umat. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Berkat dan Pengutusan
P Tuhan beserta kita
U Sekarang dan selama-lamanya
P Semoga kita semua senantiasa dibimbing, dituntun, dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa, Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
U Amin
P Doa Rosario ini sudah selesai, marilah kita pergi, kita diutus untuk mewujudkan visi dan misi Paroki kita bersama Ibu Maria dan bimbingan Roh Kudus.
U Syukur kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar